Jumat, 12 Oktober 2012

Panduan Pembuatan Tes Pilihan Ganda


 Setiap tahun para pendidik diminta untuk membuat soal ujian yang bertujuan untuk melihat hasil proses belajar mengajar. Membuat soal ujian bukanlah hal yang sulit, karena hanya merangkai kata-kata tanya yang berisi materi pembelajaran, sesuai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar/SKL yang ada. Tetapi pada kenyataannya tidak semua guru mudah, cepat dan tepat dalam membuat soal ujian yang baik. Soal yang kurang baik itu diantaranya menggunakan tata bahasa yang kurang jelas, pilihan jawaban panjangnya tidak sama, soal berikutnya bergantung pada jawaban soal sebelumnya, dan pilihan jawaban yang berupa angka ditulis acak atau tidak berurutan. Bahkan ada soal yang dibuat terlebih dahulu baru menyusun kisi-kisi soal, nah.. lho??
Bahkan guru yang sudah berpengalaman pun terkadang saat soal yang disusunnya ditelaah oleh orang lain yang berkompeten masih ditemukan beberapa kesalahan. masih ditemukan beberapa soal yang perlu direvisi karena gambar pendukung soal dipersepsikan berbeda oleh pembaca soal, pilihan jawaban yang menunjuk ke kunci jawaban, serta pokok soal yang kurang jelas. Ternyata membuat soal itu tidak mudah!
Kadang kegiatan comot mencomot soal dari berbagai sumber dilakukan saat guru kesulitan merumuskan soal. Atau kalaupun merumuskan soal sendiri, itu adalah hasil modifikasi soal yang sudah dibaca dari sumber tertentu. Modifikasi yang dilakukan di sini dalam hal teks bacaan, gambar dan data atau grafik pendukung soal, sementara rumusan pokok soal masih tetap sama.
Semua dapat diatasi asalkan guru bisa melakukan langkah-langkah penyusunan soal dan memenuhi kaidah-kaidah dalam penyusunan soal yang baik. Nah, langkah penyusunan soal yang baik tersebut yaitu : menentukan tujuan tes, menyusun kisi-kisi soal, penulisan soal, penelaahan soal, melakukan uji coba soal termasuk analisisnya dan membuat skor. Setiap langkah dalam penyusunan soal tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan cermat menurut pedoman yang ditetapkan.
Adapun kaidah penulisan soal yang baik untuk pilihan ganda dan uraian adalah sebagai berikut :
1) Kaidah penulisan soal pilihan ganda
Dalam menulis soal pilihan ganda harus memperhatikan kaidah- kaidah sebagai berikut:
a) Materi
1. Soal sudah sesuai dengan indikator soal dalam kisi-kisi.
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi.
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
4. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenis tes/bentuk soal yang dipergunakan.
b) Konstruksi
1. Pokok soal harus dirumuskan secara singkat, jelas dan tegas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
3. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar.
4. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
6. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas salah”, atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”.
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologisnya.
8. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
9. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
c) Bahasa
1. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
2. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
3. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif dan sesuai jenjang pendidikan siswa.
4. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
5. Kalimat pertanyaan harus jelas.
6. Pertanyaan harus valid.
7. Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
2) Kaidah penulisan soal uraian
a. Soal harus sesuai dengan indikator soal.
b. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai.
c. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran.
d. Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas.
e. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian.
f. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
g. Ada pedoman penskorannya.
h. Gambar, tabel, peta, grafik atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca.
i. Rumusan kalimat soal komunikatif.
j. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
k. Tidak menggunakan kata/ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian.
l. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat / tabu.
m. Rumusan soal tidak mengandung kata/ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar