Begitu pula dengan aku, aku tak
ingin berteman atau kenal orang lain hanya dari materi,suku,agama,ras atau
kepopuleranya, aku berteman dengan siapa saja, aku tak ingin memandang siapa
orang itu. Ada pepatah mengatakan “Don’t buy friends with present,if you stop
giving, they’ll stop loving” yang artinya: jangan membeli teman dengan
hadiah,kalau kamu berhenti memberi maka mereka pun juga akan berhenti
mencintaimu. So I wouldn’t people as it because for me, life is not valuable
for some one who doesn’t have true friend, so make friend and don’t buy friend
because a friend in need is a friend indeed.
Air memberikan kekuatan untukku, air
telah membuatku merasa tenang. Setiap aku sedih air mataku mengalir tanpa
henti, tetapi aku sadar tanpa ada kesedihan tak kan ada kebahagiaan, tanpa ada
kebohongan tak akan ada kejujuran. Dunia ini mempunyai dua sisi yang berbeda,
tetapi tanpa adanya dua sisi kehidupan ini manusia tidak akan bisa mengerti
akan arti hidup ini, karena
manusia hanya akan merasakan satu
sisi di hidup ini. Dengan adanya dua sisi kehidupan ini manusia akan mengerti
arti kehidupan ini karena hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan
manusia menghargai kebaikan dan keindahan hidup. Dengan dua sisi kehidupan ini
manusia akan belajar memahami arti hidup ini. Hujan adalah anugerah terindah
yang tuhan berikan kepada manusia. Hujan sangat berarti bagiku, ada ketenangan
dan kegembiraan dibalik hujan. Hujan membawa semua beban dan kesedihanku
mengalir kelaut lepas,membuat semua beban ini hilang, setiap gemercik air yang
turun memberikan aku ketenagan dan
kesegaran. Sesudah hujan reda terdengar suara burung bersayup-sayup,suara katak
yang bernyanyi seperti paduan suara,bunga bunga yang layu mulai mekar
kembali,daun-daun yang berguguran mulai bersemi kembali. Sungguh hujan
memberikan kegembiraan pada setiap makhluk hidup didunia ini.
Aku disini berdiri tegap memandang kedepan untuk
sebuah tujuan dan cita-cita.walaupun banyak sekali rintangan yang menghadang,
aku akan tetap maju demi Masa depanku.aku sadar,aku tak akan bisa sampai disini
tanpa orang tua. Mereka tlah mengorbankan segalanya kepadaku,
materi,tenaga,pikiran tlah mereka berikan semua untukku. Mereka bekerja banting
tulang hanya untukku.terkadang aku berfikir apa yang mereka dapatkan dariku.
Tak ada! Padahal aku yang mempunyai cita-cita,aku yang punya mimpi tapi kenapa
mereka yang berkorban tuk aku mewujudkan cita-citaku sendiri, aku sedih
memikirkan ini, aku berfikir aku adalah beban buat mereka. Tetapi kenapa mereka
senang melakukan semua ini untukku,sungguh aku tlah sadar, beginilah menjadi
orang tua mereka lebih memilih mengorbankan semua yang mereka miliki demi kebahagiaan
anak-anaknya. Meskipun sesungguhnya mereka merasa lelah dengan semua ini tetapi
mereka tetap melakukanya dengan sepenuh hati. Bagi mereka sedihku pilu mereka
dan kebahagiaanku adalah kebahagiaan mereka. Mereka hanya ingin melihat aku
bahagia,mereka tak pernah meminta imbalan. Setiap doa yang mereka panjatkan
selalu tersebut namaku, selalu aku. Mereka tak pernah memikirkan dirinya
sendiri,mereka selalu memikirkan aku. Dan aku lebih sering memikrkan diriku
sendiri. Mereka selalu berusaha memenuhi semua permintaan dan keinginanku.
Setahun yang lalu setelah lulus dari SMA aku dan teman-temanku ikut bimbingan
belajar di salah satu bimbingan belajar terbaik di metro. Padahal bapakku tidak
mengizinkanya,tetapi aku selalu meyakinkan dia bahwa jika aku bimbel disana aku
akan masuk keperguruan tinggi yang aku inginkan. Dan akhirnya bapaku
mengizinkan aku untuk ikut, sementara aku sama sekali tidak pernah meninggalkan
rumah dan orangtuaku, aku selalu ada dirumah dan aku tidak betah tinggal
ditempat orang lain,tetapi aku memberanikan diri untuk tetap pergi, demi
mewujudkan cita citaku. Yang ada dipikiranku saat itu adalah cita-cita, aku
tidak memikirkan bagaimana jika aku jauh dari orangtuaku. Dan akhirnya aku
pergi meninggalkan rumah dan keluarga, aku dan temanku mendapatkan kos yang
sangat dekat dari tempatku belajar, hanya didepanya,tetapi tidak ada yang kos
disana,hanya kami berdua. Kami berfikir yang penting belajar. Beberapa hari
tinggal disana kami sangat betah karena ibu kos sangat baik, tetapi itu tidak
berlangsung lama, seminggu kemudian terlihat bahwa semua yang dia lakukan
adalah siasat belaka untuk merayu kami bisa kos di tempat dia. Pada suatu hari
ibuku datang menemuiku,dan dia menyambut ibuku dengan ramah, dia mengatakan
bahwa aku baik-baik saja tinggal disana padahal kenyataanya omongan dia hanya
sebatas kiasan, setelah ibuku pulang dia merayuku untuk memberikan berasku kepadanya
dia mengatakan bahwa dia akan mengganti berasku dengan makanku selama 1bulan
disana,dan akhirnya aku memberikanya kepadanya karena aku berfikir aku tidak
repot masak sendiri. Dan setiap kami disuruh untuk membersihkan halaman
rumahnya yang selalu digunakan untuk tempat parkir , dan dia akan memberikan
imbalan kue dipagi hari, dan aku dan temanku senang hati melakukanya karena
akupun sudah terbiasa menyapu halaman dan bagiku itu merupakan pekerjaan yang
sangat ringan. Dua hari tiga hari kami biasa saja tetapi lama-lama kami seperti
dijadikan pembantu,kami disuruh nyuci piring,menyapu lantai,ngepel dan
lain-lain,tetapi bukan itu saja kami diberi makanan yang sudah basi,dia
memberikan kami makanan sisa dari warung makanya yang sudah 3hari.dan kami
hanya diberi makan pagi hari saja,sehingga aku dan temanku harus mencari alasan
untuk mencari makanan di pasar,walaupun pasarnya sangat dekat hanya 20M dari
kos kami,kami harus hati-hati agar tidak ketahuan,karena jika ketahuan kami
dimarahi oleh dia. Dan suatu hari dirumahnya ada acara keluarga,jadi semua
keluarganya datang kerumahnya,dan pada saat itu juga aku sedang sakit, sudah
2hari aku sakit karena aku jarang makan,makanan yang dia berikan tidak pernah
aku makan. Pada saat keluarganya kumpul aku teriak-teriak kesakitan tapi dia
dan semua keluarganya tidak peduli,mereka semua seperti tak punya hati.dan
temanku mau kekos ku karena sangat khawatir sekali,tetapi aku larang karena
jika teman-temanku kekos ku mereka juga akan kena fitnah dia. Aku pun tidak
berani bilang kepada orang tua saya karena aku takut mereka akan khawatir,jadi
setiap aku telepon ibuku aku bilang aku baik-baik saja disini. pada hari sabtu
sepulang BIMBEL kami berdua pulang kampung karena aku sudah tidak kuat,sudah
berhari-hari tidak makan hanya minum,badanku kurus kering dan sangat pucat.
Sesampai dirumah ibuku menagis,dia kaget aku jadi seperti ini,sehingga aku
bilang jujur kepada semua keluargaku,mereka semua sangat sedih melihatku
seperti ini. Sehari kemudian kami pulang kembali kesana, aku dibawakan
susu,roti dan makanan lain untuk disana. Walaupun ibuku tidak rela aku kembali
kesana tapi aku harus kembali,aku tidak akan menyerah hanya karena masalah
seperti ini,aku anngap semua ini adalah ujian buat ku untuk menggapai
cita-citaku. Setelah aku sampai disana aku memberikan kelanting
kepadanya,bagaimanapun juga dia adalah ibu kos ku,aku manusia yang masih punya hati
nurani, tapi ketika kami pulang BIMBEL yang aku berikan untuk dia malah dia
jual diwarung,aku sangat sakit hatai sekali, kenapa dia jual pemberianku, aku
tahu sudah hak dia tapi dia sama sekali tidak menghargai pemberianku. Dan
ketika temanku yang lain numpang mandi dikos ku dia marah-marah,dia bilang
“kalau mau mandi disini harus bayar” kata-kata itu membuat teman ku sakit hati
sehingga dia takut tuk main ke kos ku lagi. Pada suatu hari dia bilang pada
pemimpin BIMBEL kami bahwa dia menyuruh kami menyapu halaman parkir karena
dibayar dia,padahal tidak sama sekali.kami hanya diberi teh panas. Dan dia juga
bilang bahwa aku yang bilang bahwa anak-anak sekarang tidak mau BIMBEL disini
karena aku bilang bahwa BIMBEL disini mahal dan tidak bagus fasilitasnya dan
dia juga bilang bahwa kami disini hanya jalan-jalan,selalu membantah . Aku dan
temanku sangat kaget mendengar pembicaraannya,kami telah difitnah. Sehari kemudian
kami selalu diawasi dikos,semua pegawai BIMBEL mengawasi kami dari pagi sampai
magrib. Kami merasa seperti penjahat. Kami menjalani hari-hari hanya
dikamar,kami tidak pernah keluar,kami keluar hanya untuk belajar. Dan kami
hanya makan roti setiap hari. Dan tinggal beberapa hari kami harus berangkat ke
karang untuk Tes SNMPTN sehingga kami pulang kampung,kami pergi membawa
barang-barang,sebelum pergi, dia meminta kami membayar lagi dan dia selalu
menunda keberangkatan kami sampai sore hari dia tetap saja mencari alasan untuk
menunda,aku tidak tahu kenapa dia seperti itu. Akhirnya aku mencari alasan
untuk pergi,aku menghubungi bapakku,dan aku berpura pura bapakku yang
menghubungiku,Dan akhirnya kami bisa pergi juga,sebelum kami pergi dia tetep
berusaha untuk menghambat,disaat kami ingin pergi naik angkot malah dia
memanggil becak untuk mengantarkan aku keterminal.sementara becak jalnya sangat
lambat,kami takut jika ketinggalan bus. Tetapi untungnya kami masih diberi
kemudahan,kami bisa pulang dan kami sangat lega sekali bisa bebas dari rumah
itu. Serasa keluar dari penjara. Dan akhirnya kami sampai dirumah dengan
selamat.tetapi kami harus kembali lagi kesana untuk pergi ke karang. Sehari
kemudian aku pergi tuk tes SNMPTN dan ternyata aku tidak keterima di perguruan
tinggi yang aku inginkan. Tetapi temanku keterima,aku sangat kecewa dengan
diriku sendiri dan aku sangat sedih, semua perjuanganku selama ini sia sia,
tetapi aku mencoba mendaftar keperguruan negeri lain,aku mendaftar sendiri,aku
tes sendiri tanpa di dampingi siapa pun, aku tetap berusaha apapun yang
terjadi. Tetapi akhirnya gagal lagi, aku merasa putus asa,kenapa semua temanku
keterima dan aku tidak, padahal aku sudah berusaha sendiri tanpa di dampingi
orang tua, sementara temanku kemana-mana selalu di dampingi orang tua. Dua bulan
kemudian aku melihat masih ada kampus yang masih
membuka pendaftaran. Pagi-pagi aku
menghubungi dan siang hari aku langsung keTEKNOKRAT sendiri,padahal aku tidak
pernah ke karang sendiri dan aku juga belom tahu dimana tempatnya dan aku tidak
tahu harus naik bus apa.tetapi tekat ku sudah bulat,apa pun yang terjadi aku
harus berusaha. Dan akhirnya aku sampai diTEKNOKRAT dan aku mendaftar disana
dan aku tes disana,aku belajar giat,karena aku tidak mau mengecewakan orang
tuaku untuk yang ketiga kalinya. Dan akhirnyA aku diterima. Aku sangat senang
sekali. Karena semua usahakuy selama ini tidak sia sia dan aku mulai mengerti
bahwa apa yang aku inginkan belum tentu baik untukku, dan aku berfikir mungkin
disinilah jalanku untuk menuntut ilmu. Ada pepatah mengatakan bahwa
“Unsuccessfulness like strong teacher who work hard for our interest,best and
so much love us more than our selves because adverse make wise,though norich”
yang artinya:kegagalan dan kesengsaraan adalah guru yang kejam dan keras,yang
bekerja demi kepentingan kita,yang tahu segi mana yang lebih baik dan sangat
mencintai kita,melebihi kita sendiri karena kegagalan membawa kepandaian
walaupun bukan kekayaan.
Tetapi bukan Cuma orang tuaku yang
selalu mendukung dan berdoa untukku. Tetapi semua keluargaku,terutama Kakek dan nenek,mereka selalu memberikan aku
petuah setiap aku pulang. Mereka berkata “belajar yang benar,selalu berdoa
semoga cita-citamu terwujud dan jangan pernah sombong jika sukses”. Sungguh
kata kata yang sederhana tetapi sangat berarti. Hanya itu yang mereka harapkan
dariku,sungguh harapan yang mulia. Dan aku pun tak ingin menyia-nyiakan semua
pengorbanan mereka. Dan tanpa kusadari itulah kata-kata terakhir dari nenekku,
dia tlah pergi meninggalkan aku dan semua keluarga. Aku tak pernah
menyangka semua ini terjadi kepadaku,baru
kali ini aku kehilangan orang yang paling aku sayang dan paling berharga di
hidupku. Dia pergi disaat aku sedang tak ada disampingnya. Aku sangat sedih
kehilanganya,dia benar benar pergi tuk selamanya. Disaat aku pulang ingin
melihat wajahnya terakhir kalinya ternyata dia telah dikubur,tambahlah
kesedihanku. Sekarang hanya satu yang aku inginkan,aku ingin melihatnya walau
hanya dalam mimpi. Senyumnya,suaranya masih teringat dalam pikiranku. Dan dia
akhirnya muncul dalam mimpiku,dia tersenyum melihatku,sungguh bahagia sekali
aku bisa bertemu denganya walaupun hanya lewat mimpi. Aku sangat senang menjadi
cucunya,dan aku sanagat berterima kasih karena dia telah memberikan aku seorang
ibu yang baik dan sangat menyayangiku dan semua keluarga. Seminggu kemudian aku
tertimpa musibah, setelah pulang kuliag saya dan teman saya menyebrang jalan
raya di depan kampus,jalan sangat padat dan temanku yang menyebrangkanku,tak ku
sangka da motor yang melaju kencang dan menyalip mobil-mobil di depanya dan
motor itu menabrakku sampai aku terbawa terseret motor, sehingga almamater
kebanggaanku robek,sepatu robek, aku mencoba berjalan meski dalam kesakitan
tetapi aku tak kuat menahan sakit ini, akhirnya aku pingsan dan semua orang
mengerumuniku.setelah aku tersadar masih banyak orang yang mengerumuniku dan
ada seorang lelaki yang bertanya
kepadaku”apa yang sakit,ayo kedokter” aku sadar tetapi mataku tak bisa
melihatnya,mataku masih gelap gulita,dan aku tersadar bahwa kakiku tak bisa
berjalan,dan akhirnya aku dibawa ke kosanku, dan ternyata yang membawaku pulang
ke kos adalah orang yang menabrak ku dan dia juga sekampus denganku, aku
berfikir kenapa semua ini terjadi kepadaku, kenapa aku selalu tertimpa
musibah,kesedihanku sepeninggalan neneku belum hilang dan sekarang tambah
lagi,dan aku selama berhari-hari tidak bisa masuk kuliah, sungguh aku sangat
sedih sekali, aku merasa aku tidak berguna. Aku tidak mengatakan keadaan
sebenarnya kepada orang tuaku, aku takut mereka akan sangat sedih, mereka masih
kehilangan apa lagi jika aku mengatakanya tentang keadaanku,aku hanya
mengatakan kepada kakak laki laki ku,dia pun sangat sedih sekali, sudah hampir
2tahun dia tidak bertemu kami dan nenek, padahal nenek sebelum meninggal ingin
sekali melihatnya. Tapi takdir berkata lain, semuanya kehendak yang di atas,
kami hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan semua ini. Dan sampai sekarang aku
tetap berusa tuk mewujudkan cita-cita ku, aku disini karena mereka dan aku
disini untuk mereka. Jadi aku tidak mau mengecewakan mereka, apa pun yang kan
terjadi padaku semua kan ku jalani sebagai tantangan tuk menuju masa depan. Karena
aku tahu semua ini tak semudah membalik telapak tangan, semua orang pasti pernah
merasakan pahit manisnya kehidupan.
Jadi Jangan melupakan penglaman-pengalaman
masa lalu karena pegalaman-pengalaman itu
dapat menjadi penuntun di kemudian hari. Dan aku kan tetap selalu tersenyum
meskipun aku sedih, karena aku tahu aku tak bisa membuat orang bahagia jadi aku
tak mau membuat orang sedih. Karena bagiku senyuman adalah pancaran
hati,senyuman adalah ketulusan hati,senyuman adalah ketabahan hati,dan senyuman
adalah ketegaran hati dalam menghadapi setiap masalah hidup di dunia ini.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar